Menjadi Generasi Rahmatan Lil ‘Alamin lewat Gaya Hidup Sehat saat Liburan
Kesehatan adalah salah satu anugerah terbesar yang dimiliki manusia. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat belajar dengan baik, bekerja secara maksimal, serta berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang memperhatikan kesehatan karena dianggap sepele, padahal menjaga kesehatan adalah bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan.
Liburan sering kali menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Setelah melewati jadwal kuliah, tugas, dan berbagai aktivitas organisasi, masa liburan menjadi kesempatan untuk beristirahat sekaligus mengembangkan diri. Namun, tidak jarang liburan justru dihabiskan dengan kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti bermalas-malasan, tidur berlebihan, atau terlalu sering bermain gadget.
Padahal, liburan bisa menjadi waktu yang tepat untuk membiasakan diri dengan kegiatan yang menyehatkan, baik untuk tubuh maupun pikiran. Melalui gaya hidup sehat, kita bukan hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan sekitar.
Di era modern saat ini, pola hidup masyarakat sering kali dipengaruhi oleh kesibukan dan kemudahan teknologi. Makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, hingga kebiasaan begadang menjadi masalah yang kerap ditemui. Padahal, kebiasaan tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari obesitas, diabetes, hingga gangguan jantung. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mulai menanamkan kesadaran untuk hidup sehat sejak dini.
🏃♂️ Kegiatan Sehat yang Saya Lakukan Selama Liburan:
● Meluangkan Waktu Untuk Bersepeda
Setiap sore, saya meluangkan waktu sekitar 30–45 menit untuk berolahraga, Biasanya bersepeda. Selain membuat tubuh lebih bugar, olahraga juga membantu menjaga suasana hati tetap positif. Bahkan, saya merasa lebih semangat menjalani hari ketika memulainya dengan olahraga.
● Menjaga Pola Makan
Liburan sering membuat kita tergoda dengan makanan cepat saji atau jajanan jajanan manis yang kurang sehat. Saya berusaha mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan air putih. Misalnya, mengganti camilan gorengan dengan potongan buah segar. Hal sederhana ini ternyata membuat tubuh terasa lebih ringan dan sehat.
● Istirahat yang Cukup
Tidur yang teratur adalah kunci kesehatan. Saya mencoba untuk tidak begadang kecuali ada keperluan mendesak. Dengan tidur 7–8 jam per malam, tubuh terasa lebih segar di pagi hari. Selain itu, kualitas tidur yang baik juga membantu meningkatkan daya konsentrasi.
Mahasiswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tetapi juga sehat secara fisik dan mental. Dengan menjaga kesehatan, mahasiswa mampu meningkatkan konsentrasi belajar, produktivitas, serta kreativitas. Selain itu, mahasiswa juga bisa menjadi teladan bagi masyarakat dengan memberikan contoh pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa yang kuat berawal dari masyarakat yang sehat. Jika generasi mudanya terbiasa menjaga kesehatan, maka mereka akan tumbuh menjadi individu yang tangguh, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. Sehat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi modal penting dalam menciptakan perubahan positif bagi bangsa.
Menjaga kesehatan bukanlah hal yang sulit, tetapi membutuhkan kesadaran dan konsistensi. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, mahasiswa dapat menjadi generasi Rahmatan Lil ‘Alamin yang inovatif dan berdampak positif bagi bangsa. Mulailah dari diri sendiri, karena langkah kecil hari ini adalah investasi besar untuk masa depan yang lebih baik.
Sebagai mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), penulisan artikel ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan adalah investasi berharga untuk masa depan. Kesehatan bukan hanya sebatas teori yang dipelajari, melainkan harus diwujudkan melalui pola hidup sehat, aktivitas positif, dan konsistensi dalam menjaga diri. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi contoh nyata bagi lingkungan sekitar, menularkan kebiasaan baik, serta menyebarkan semangat Rahmatan lil ‘Alamin dalam setiap tindakan. Dengan demikian, ilmu yang dimiliki tidak berhenti di bangku kuliah, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan bangsa.
Komentar
Posting Komentar